Lestarikan Budaya Arsitektur Tradisional Bali

Lestarikan Budaya Arsitektur Tradisional Bali

Seiring perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi dimasa kini, secara tidak langsung juga berdampak terhadap gaya bangunan yang terdapat di Bali. Tidak dapat dipungkiri bahwasannya gaya bangunan saat ini mencirikan status sosial seseorang yang memilikinya. Karena semakin mewah bangunan yang dimiliki, seseorang akan merasa bangga. 

Kini sering kita melihat di kota-kota besar, gaya bangunan yang tidak beraksitektur Bali. Seperti bangunan-bangunan perkantoran, pertokoan dan hotel-hotel yang ada di pusat kota kebanyakan menggunakan gaya bangunan yang diadopsi dari budaya luar, seperti gaya bangunan minimalis, yang sering trend akhir-akhir ini. Jika hal ini dibiarkan, maka ciri khas bangunan beraksitektur Bali, perlahan-lahan akan semakin minim, bahkan kemungkinan akan hilang seiring perkembangan zaman.

Tentunya dengan adanya Peraturan Daerah mengenai tata ruang untuk pembangunan di daerah Provinsi Bali dan Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ), diharapkan dapat diindahkan dan dimanfaatkan dengan baik oleh pihak-pihak terkait yang ingin atau akan mendirikan bangunan di daerah Bali, serta bermanfaat bagi tata lingkungan, kehidupan manusia dan alam. Sehingga membuat arsitektur tradisional Bali tetap ajeg.
Seandainya budaya arsitektur tradisional Bali dapat dipertahankan seperti di daerah Bangli, tepatnya di desa Penglipuran. Disana bisa kita lihat bangunan-bangunan yang masih sangat tradisional yang tetap dijaga kelestariannya oleh warga setempat. Perlu kiranya konsep Tri Hita Karana yang terdiri dari Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan, diterapkan dan dipertahankan oleh masyarakat yang ada di Bali. Agar terjalin keharmonisan antara manusia dengan alam. Seperti yang sudah diterapkan oleh para panglingsir Hindu zaman dahulu, dimana saat mereka mendirikan bangunan melakukan ritual dan perhitungan dengan istilah “sikut satak”.

Kita sebagai penerus perlu melestarikan dan menjaga arsitektur bangunan tradisional Bali agar budaya yang kita miliki tetap terjaga kelestariannya dan diwariskan kepada anak cucu kita kelak. Selain itu hal tersebut perlu dilakukan agar budaya kita tidak diakui dan dibajak oleh pihak-pihak tertentu ataupun negara lain. 

Related product you might see:

Share this product :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. kusmu nata - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template supported super blog pedia
Proudly powered by Blogger